Jakarta, finance.detik.com – Daya beli orang Indonesia sepanjang tahun 2018 diproyeksikan akan tumbuh tinggi jika dibandingkan pada semester II-2017 yang mengalami pelemahan.
Daya beli masyarakat jika dilihat dari tingkat konsumsi rumah tangga hanya mampu berada di level 4,9%, meskipun data perekonomian sampai pada kuartal III-2017 ada di posisi 5,06%.
Head of Intermediary Business of Schroders Teddy Oetomo mengatakan, tingginya daya beli masyarakat akan berada pada semester II-2018 karena ada beberapa acara penting, mulai dari pilkada serentak, gelaran Asian Games Jakarta-Palembang, dan pertemuan IMF-World Bank di Bali.
“Apa sih yang membuat perbaikan daripada daya beli, daya beli membaik karena satu pilkada yang kampanyenya berlangsung selama 18 bulan, pasti dana politik membentuk perekonomian,” kata Teddy dalam acara outlook ekonomi 2018 di Jakarta, Rabu (10/1/2019).
Dia menyebutkan, pilkada serentak di 2018 yang akan berlangsung di 17 provinsi yang mencakup 100 daerah lebih akan melaksanakan pemilihan kepala daerah dan mencakup daerah besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur yang populasinya 30-40% dari total penduduk di Indonesia.
Selain itu, daya beli orang Indonesia juga akan tumbuh pesat karena adanya gelaran Asian Games dan pertemuan internasional IMF-World Bank.
“Jadi ini perbaikan dari sisi konsumsi, saya baru sadar ada IMF meeting dan Asian Games, tahun ini lumayan matang dari sisi konsumsi,” tambah dia. (zlf/zlf)
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3807844/asian-games-dan-pilkada-dorong-daya-beli-ri-di-2018